Senin, 01 Juni 2009

Pagi di kantor kelurahan

Jakarta, dengan macetnya memaksa saya untuk lebih pagi berangkat ke kantor. Sebuah kelurahan dengan jarak tempuh pulang pergi sejauh 26 km. Hampir empat bulan pindah kerja sudah cukup membuat saya lelah dan mulai kehilangan konsentrasi. Jalanan sungguh melelahkan. Saya rasa saya bukan termasuk tipe orang yang senang mengeluh atau komplain ini dan itu. Tapi sungguh, perjalanan rumah dan kantor membuat saya kesal dan malas setiap hari. Butuh waktu kurang lebih tiga jam untuk. Kenapa saya tidak mempergunakan transportasi masal ? hemat, sudah tentu. tapi di sisi saya, yang sudah terkuras energi positifnya, mempergunakan busway, metromini dsb yang pada jam2 dimana saya membutuhkan sarana transportasi tersebut berdesakan cendrung tidak nyaman hanya akan membuat saya lebih cape hati lagi. So, menyetir sendiri lebih nyaman menurut saya. Kenapa saya tidak pindah rumah saya?well,,,sebelumnya saya pernah bekerja di kelurahan yang jaraknya dari rumah relatif dekat sehingga saya tidak pernah bertemu lampu lalu lintas dalam perjalanan. Nyaman sekali. Pindah rumah bukan alternatif saya, jujur saya masih tergantung hidup terasa penuh dengan ibu dan bapak.Yang saya inginkan sebenarnya adalah intervensi kebijakan dari pengambil keputusan. Bolehkan kami ditugaskan ke tempat sesuai domisili tempat tinggal kami ? it safe money and energy you know !